Mantan Bupati Pangandaran dua periode tersebut menceritakan penunjukan dirinya memang mendadak. Sebab, Jeje baru menerima telepon dari Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono, pada menit-menit akhir jelang penutupan pendaftaran calon kepala daerah.
“Jam 23.00 WIB tuh, baru dapat telepon dari Pak Ono, jam 23.15 WIB dapat telepon dari stafnya Pak Hasto, ya sudah tidak bisa apa-apa,” kata Jeje usai tes kesehatan lanjutan di RS Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Bandung, Minggu (1/9).
Jeje mengaku kaget saat ditunjuk PDIP karena belum mempersiapkan apapun. Namun sebagai kader partai, ia akan menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.
“Sebagai kader, sudah tidak lagi menghitung menang kalah, tidak lagi menghitung pasangannya siapa. Bahwa sebagai kader kita lakukan tugas dengan sebaik-baiknya,” sebutnya, dikutip
RMOLJabar, Minggu (1/9).
Mantan anggota DPRD Kabupaten Ciamis tersebut memastikan bakal memanfaatkan waktu dua bulan jelang Pilkada pada November nanti. Meskipun, dia sendiri menaksir upayanya tak bakal optimal.
“Optimal enggak? Ya tentu enggak. Tapi yang di sana ada,” kata Jeje sambil menunjuk ke atas.
“Kita lihat takdir seperti apa. Maka dituntut satu langkah strategi bagaimana memaksimalkan waktu yang ada,” sambungnya.
Disinggung strategi yang akan dilakukan jelang hari pencoblosan, Jeje akan berusaha melakukan pendekatan ke kalangan alim dan ulama.
“Contoh kemarin, orang deklarasi di lapangan pakai apa, dan sebagainya. Kita enggak. Di pondok pesantren. Nah itu kan adalah pola pendekatan, pola silaturahmi, pola komunikasi yang itu menjadi bagian penting bagi saya,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: